Di Kabupaten Cirebon saat ini
tersimpan banyak potensi sentra usaha masyarakat berskala dunia, salah satunya
adalah sentra usaha rotan.
Sentra rotan di Cirebon sendiri
tersebar di enam kecamatan. Sebut saja di Kecamatan Weru, terutama di desa
tegalwangi. Kemudian di Kecamatan Plered, di desa Tegalsari. Lainnya, ada di
Kecamatan Plumbon, Sumber, Depok dan Palimanan. Dari kecamatan-kecamatan
tersebut, setidaknya 80% ekspor kerajinan rotan nasional dihasilkan. Tak
berlebihan sekiranya bila sentra rotan Cirebon digolongkan sebagai sentra rotan
terbesar di Indonesia dengan total ekspor kerajinan rotan sebesar 47,7 ton atau
senilai USD 121, 66 juta menurut data Asosiasi Industri permebelan dan
kerajinan Indoensia (Asmindo) pada tahun 2007 silam.
Pada masa jayanya, sentra rotan di
Cirebon mampu mengekspor sekitar 3000 kontainer sebulan. Pada saat itu, rotan
Cirebon menguasai 90% pasar dunia. Kini, sentra ini hanya mampu mengekspor
sekitar 75 sampai 150 kontainer sebulan. Meski sempat mengalami keterpurukan
pada masa krisis ekonomi tahun 1998, akibat meningkatnya barga bahan baku,
kerajinan rotan kini kembali menjadi andalan sektor industri Kabupaten Cirebon.
Pemanfaatan hasil rotan cukup berpeluang untuk meningkatkan penerimaan ekspor.
Selain memenuhi kebutuhan ekspor, saat ini pemasaran kerajinan rotan berupa
ruko-ruko dan beberapa show room yang terdapat disepanjang jalan Tegalwangi
Cirebon.
Lokasi: Kecamatan Weru, Pered, Plumbon, Sumber, Depok, dan Palimanan.
Koordinat : 6 43' 8" S, 108 29' 54" E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar